INDONESIA VS MALAYSIA

Konflik Indonesia VS Malaysia : Indonesia Harus Tegas Terhadap Malaysia

Banyak kasus yang telah membuktikan bahwa Malaysia melecehkan Indonesia. Diantaranya dari klaim Malaysia atas perbatasan negara, kekerasan tenaga kerja Indonesia di Malaysia, klaim kesenian terhadap kesenian asli Indonesia, hingga yang terbaru adalah penangkapan nelayan Malaysia oleh polisi laut Malaysia. Malaysia selalu membuat masalah bagi Indonesia.

JAKARTA-Sikap lunak Pemerintah Republik Indonesia atas ulah Malaysia terus mendapat sorotan tajam dari politisi Senayan. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan ada upaya diplomatik yang tegas dalam upaya membebaskan tiga aparat Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). Sikap defensif Menlu itu menjadi bumerang karena memiliki perbedaan fakta sebagaimana diungkap tiga petugas DKP.

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi I kemarin (25/8), Marty mencoba meyakinkan Dewan bahwa Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal RI di Malaysia telah memberikan perlindungan maksimal kepada tiga DKP yang ditangkap Kepolisan Diraja Malaysia. Melalui Konjen, Kemlu telah memberikan pendampingan terus menerus kepada tiga aparat DKP yang dikurung kepolisian di Johor. “Tidak ada satu menitpun kami buang untuk memberikan perlindungan,” kata Marty.

Dia mengakui, pembebasan tiga petugas DKP itu lambat. Seharusnya, Erwan Masdar, Seivo Grevo Wewengkang, dan Asriadi bisa bebas pada 16 Agustus.  Marty sekali lagi membantah jika pembebasan tiga petugas DKP itu merupakan bentuk barter dengan dibebaskannya tujuh nelayan Malaysia. Menurut dia, Kemlu tidak memiliki kaitan apapun dengan keberadaan nelayan yang ditahan. Karena itu, dibebaskannya tujuh nelayan itu di luar kekuasaan Kemlu. Sementara Jonas Tobby yang langsung melakukan pendampingan menyatakan sempat melakukan protes kepada kepolisian di Johor. Pasalnya, ketiga aparat itu diperlakukan seperti tahanan. Saat ditemui, mereka diborgol dan memakai baju tahanan seperti diperintahkan kepolisian Malaysia.

Menanggapi setiap tantangan dari Malaysia, Indonesia selalu mengedepankan jalur diplomasi, dengan harapan agar setiap masalah dapat diselesaikan dalam meja perundingan. Namun reaksi bersahabat dari Indonesia selalu dibalas dengan sikap tidak bersahabat dari Malaysia. Setiap surat protes dari Pemerintah Indonesia selalu ditanggapi dengan dingin oleh Pemerintah Malaysia.

Ketika Indonesia mengancam akan melakukan sikap tegas, Malaysia selalu melunak, mereka mengedepankan isu satu rumpun ketika menghadapi tekanan keras dari Indonesia. Isu satu rumpun (melayu) pun selalu berhasil membuat Indonesia kembali melunak.

Namun apa yang terjadi kemudian? Seiring waktu, Malaysia kembali melakukan sikap menyerangnya, kembali melakukan pengklaiman atas wilayah kedaulatan Indonesia, mengklaim kesenian demi kesenian asli Indonesia dan kembali melakukan tindakan kekerasan terhadap warga Indonesia yang bekerja di Malaysia.

http://www.hariansumutpos.com/2010/08/59783/dpr-cecar-kebijakan-diplomatik-kemlu.htmf

Berdasarkan fakta diatas, saya berpendapat bahwa sudah saatnya Pemerintah dan Bangsa Indonesia mengambil sikap tegas terhadap Pemerintah dan Bangsa Malaysia. Bila tidak ada tindakan yang tegas dari pemerintah Indonesia. Malaysia akan sering berulah karena lemahnya pemerintahan Indonesia. Mereka bisa saja menganggap remeh pemerintahan kita. Dengan melunaknya sikap pemerintahan kita Malaysia akan dengan mudah mengulanginya lagi dan beranggapan bahwa Indonesia akan menempuh jalan damai.

Banyaknya kasus antara Indonesia dan Malaysia terutama dalam hal tenaga kerja dan yang terbaru adalah megenai penangkapan 3 aparat Dinas Kelautan dan Perikanan oleh Malaysia. Sudah saatnya pemerintahan Indonesia menanggapinya dengan sikap tegas, tanpa ada sikap melunak ketika disinggung mengenai isu serumpun

Menurut saya Indonesia dapat mengambil tindakan misalnya, dengan cara menarik seluruh tenaga kerja Indonesia yang ada di Malaysia. Seperti yang kita lihat pada kenyataannya banyak tenaga kerja Malaysia yang berada di Indonesia. Namun mereka diperlakukan selayaknya manusia yang sedang mencari nafkah. Tapi apa yang dilakukan oleh orang Malaysia terhadap tenaga kerja Indonesia, mereka banyak yang diperlakukan dengan tidak manusiawi. Perlindungan terhadap tenaga kerja pun masih lemah dengan kurangnya transparasi di antara keduanya.

Menanggapi tentang penangkapan 3 anggota DKP yang ditangkap oleh pemerintahan Malaysia seharusnya dapat ditempuh dengan jalan diplomasi. Namun tetap tegas dalam menghadapi permasalahan tersebut.

Namun jika Malaysia tetap sering mmbuat masalah terhadap Indonesia,Indonesia dapat bertindak tegas atau bahkan dengan jalan yang lebih ekstrem adalah menghentikan perdagangan dengan Malaysia serta memutuskan hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia. Karena, pada dasarnya Malaysia akan sangat dirugikan secara ekonomi dan politik jika Indonesia mengambil sikap tegas tersebut.

Tinggalkan komentar